cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
VA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017" : 21 Documents clear
UJI COBA PENGGUNAAN DAUN SIRIH GADING SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI PADA KAIN KATUN AMALIA PUTRI, RIZKI
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tahap pengolahan daun sirih gading sebagai pewarna alami pada kain katun dilakukan dengan cara: (1) menyiapkan alat dan bahan; (2) membuat pewarna daun sirih gading dengan cara direbus dan diblender; (3) uji coba pencelupan pewarna; (4) menyiapkan alat dan bahan fiksasi; (5) proses fiksasi dicelup; (6) uji coba pencelupan kain katun pada air panas (direbus). Proses pengolahan ekstraksi membutuhkan  500 gram daun sirih gading. Ekstraksi direbus, daun sirih gading ditambahkan lima liter air yang kemudian disusutkan menjadi 2,5 liter. Sedangkan pada proses diblender daun sirih gading ditambakan air sehingga menghasilkan ekstraksi sebanyak 2,5 liter. Kain katun yang digunakan pada uji coba diproses terlebih dahulu, yaitu dengan cara mordanting. Mordanting dilakukan untuk menghilangkan kanji pada kain sehingga penyerapan warna lebih maksimal. Proses pewarnaan dilakukan pencelupan sebanyak 5x, 10x dan 12x dengan menggunakan fiksasi tawas, kapur dan tunjung. Banyaknya fiksasi dilakukan sebanyak satu kali hingga dua kali pada masing-masing uji coba. Jumlah fiksasi yang dibutuhkan untuk satu liter air  yaitu 50 gram untuk tunjung dan kapur, serta 70 gram untuk tawas. Diketahui bahwa hasil uji coba sirih gading dengan proses direbus menghasilkan warna abu-abu, dan hasil dari uji coba penggunaan daun sirih gading diblender menghasilkan warna hijau mengarah pada warna abu-abu. Pencelupan sebanyak 12x menghasilkan warna yang lebih pekat di banding dengan pencelupan sebanyak 10x dan 5x. Pencelupan dengan fiksasi tunjung menghasilkan warna lebih gelap (pekat) dibanding tawas dan kapur. Penggunaan fiksasi tawas menghasilkan warna serupa dengan warna sebelum dilakukan fiksasi. Sedangkan penggunaan fiksasi kapur menghasilkan warna lebih muda (terang).   Kata kunci: pewarna alami, sirih gading, ekstraksi.
STUDI KASUS GAMBAR ANAK AUTIS DI SDN KLAMPIS NGASEM I SURABAYA ARDIAWAN, FIRMANSYAH
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Autis merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi buruknya sensor motorik anak dan menyebabkan anak memiliki gangguan dalam kehidupan sosialnya. Kreativitas yang minim atau bisa disebut dengan defisit imajinasi merupakan stereotip yang umum terjadi pada anak autis. Beberapa kekurangan pada anak autis menyebabkan mereka kesulitan untuk mengekspresikan imajinasi mereka. Padahal dewasa ini, gambar anak merupakan perwujudan dari tumbuh kembang mereka, tentang bagaimana cara mengekspresikan imajinasi dan seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap persepsi mereka akan suatu hal. Menurut Victor Lowenfeld gambar anak dapat digolongkan sesuai golongan usia. Penelitian ini mengkaji beberapa hal terkait gambar anak autis, rumusan masalahnya meliputi, (1) Bagaimanakah proses menggambar anak autis di Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem I? (2) Bagaimanakah hasil gambar-gambar (unsur visual) anak autis di Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem I? Menganalisis proses dan hasil gambar anak autis di SDN Klampis Ngasem I Surabaya, merupakan tujuan dari penelitian. Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan jika mengesampingkan teknik yang seharusnya digunakan, anak autis merupakan pembelajar visual yang baik tetapi kemampuan motorik dan kemampuan berimajasi mereka menghalanginya. Tampak mereka hanya mencontoh obyek gambar yang diberikan tanpa menambahkan obyek lain sesuai instruksi. Proses menggambar mereka juga banyak dibantu oleh pihak lain. Jika diperiodisasikan dengan teori Lowenfeld, hanya ada satu anak yang dapat terbilang cukup sama (Bryan (9 tahun, Kelas III)).   Kata Kunci: Anak autis, Gambar Anak Autis, Lowenfeld
PERANCANGAN KARYA DESAIN GRAFIS UNTUK PERIKLANAN LEMBAGA JAVA-ELEVEN OUTBOUND WAHYUDI,
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Java Eleven merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, khususnya outbound. Java Eleven adalah lembaga outbound organizer yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Lembaga Java Eleven Outbound beralamat di Pasinan Lemah putih, RT 04/RW 01, Kec. Wringinanom, Kab. Ngresik. Melihat usia lembaga Java Eleven yang sudah lebih dari 10 tahun maka ini menjadi modal dasar bagi untuk terus berkembang cepat.Tetapi ada faktor yang menjadi penghambat dalam hal periklananya. Ternyata Java Eleven Outbound hanya menggunakan iklan di blog, antar relasi dan proposal kepada klien untuk menawarkan jasanya. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan periklanan yang tepat dan sesuai prinsip desain grafis yang bagus agar menjadikan lembaga lebih maju dan dikenal masyarakat. Perancangan desain grafis periklanan dibuat dengan dua konsep. Pertama perancangan dengan konsep sederhana menggunakan komposisi keseimbangan simetris dengan pola terpusat/sederajat (obvious balance), dengan tema “Outbound Educatif”, yang mempunyai maksud untuk mengajak konsumen menggunakan produk Java Eleven. Bentuk desain grafis dengan konsep yang lebih dinamis, untuk komposisi layout desain 2 menggunakan komposisi visualnya menampilkan ilustrasi foto aktifitas outbound yang terlihat asyik dan menyenangkan.Kedua, perancangan layout keseimbangan asimetris. Konsep ini menggunakan tema “Pilihan Tepat Orang Hebat”, Bentuk visualnya menampilkan fotografi orang yang sedang outbound, warna segar dan suasana alam segar. Desain grafis tersebut menginformasikan tentang produk Java Eleven outbound yang meliputi: informasi seputar produk, keunggulan, alamat, informasi penggunaan, serta manfaat produk. Perancangan desain grafis periklanan ini, diharapkan dapat memperoleh konsumen lebih banyak lagi, sehingga dapat meningkatkan income Java Eleven outbound. Kata kunci : desain grafis periklanan, outbound, Java Eleven   Java Eleven is an institution that engaged in the improvement  human resources, especially outbound. Java Eleven is organizer outbound agency from Surabaya East Java. Java Eleven institution is addressed by Lemah Putih RT 04/RW 01, Wringinanom sub-district Gresik regency. Seeing at the age of Java Eleven institutions that has been more than 10 years then it became the basic capital for the continuously growing faster. But there are factors that become obstacles in terms of advertising. It turns out that Java Eleven Outbound only uses advertising on blogs, inter-relationships, and proposals to clients for offering services. From these problems required appropriate advertising and graphic design principles to make the institution more advanced and known by the public. Design of advertising graphic design is made with two concepts. First, design with simple concept using symmetrical equilibrium composition with centered pattern (equal balance), with theme "Outbound Educative", which has the aim to invite consumer using Java Eleven product. The visual form displays an photo illustration of outbound activity that looks joyful and fun. Second, the design of graphic design with a more dynamic concept, for the composition of layout design 2 using the composition of the asymmetric balance layout. This concept uses the theme "The Right Choice of Great People", The visual form displays photography of people who are performing outbound, fresh colors and fresh natural atmosphere. The graphic design informs Java Eleven outbound products that include: product information, excellence, address, usage information, and product benefits. The design of graphic design of this advertising, is expected to obtain more consumers, so as to increase the income of Java Eleven outbound. Key Words: Advertising Graphic Design, Outbound, Java Eleven.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA MATERI METAMORFOSIS BERBENTUK VIDEO ANIMASI DUA DIMENSI PADA SDI LITTLE CAMEL MOJOKERTO PUTRA PURNAMA, RAGIL
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah karena kurangnya media yang digunakan dalam pembelajaran IPA materi metamorfosis di SDI Little Camel Kota Mojokerto. Untuk itu peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa video animasi dua dimensi. Langkah penelitian ini menggunakan langkah penelitian R&D. Obyek penelitian ini dilakukan di SDI Little Camel Mojokerto. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan konsep pembuatan media pembelajaran animasi dua dimensi untuk media pembelajaran  IPA materi metamorfosis pada siswa kelas 2 SDI Little Camel Mojokerto. Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah mengidentifikasi media yang telah ada, observasi lapangan, studi literatur, pengembangan produk, validasi ahli, revisi video, uji coba produk, finalisasi produk hingga menjadi produk akhir.Sedangkan untuk langkah-langkah pengembangan produk dalam penelitian ini diadaptasi dari Sadiman. Adapun langkah-langkahnya adalah menganalisis kebutuhan dan karakter siswa, menentukan tujuan instruksional pembelajaran, merumuskan materi pembelajaran, mengembangkan alat pengukuran keberhasilan, praproduksi (desain awal produk (sinopsis, treatment, skenario dan storyboard), produksi dan pascaproduksi. Persentase kelulusan siswa pada pembelajaran metamorfosis dengan menggunakan media video menunjukkan peningkatan dari pada persentase kelulusan siswa pada pembelajaran IPA tanpa menggunakan media video. Yaitu sebesar 75%:60%. Sehingga media video  lebih efektif bila digunakan dalam pembelajaran metamorfosis   Kata kunci : Media, Video, Animasi, Metamorfosis
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELUKIS DENGAN MEDIA TELENAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LUKIS PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 7 SURABAYA HADI NUR CAHYO, AHMAD
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berlatar belakang di bidang pendidikan seni dimana selama ini siswa menerima pembelajaran melukis pada media kertas atau kanvas, sehingga yang diketahui siswa tentang media untuk lukis hanya berupa kertas atau kanvas. Sedangkan, untuk melukis masih banyak alternatif media yang dapat dimanfaatkan. Seperti halnya melukis pada papan kayu. Penggunaan media ini tergolong unik dikarenakan kayu memilik serat-serat yang terlihat artistik serta menjadi tren hiasan interior kedai kopi dan rumah makan yang bertema vintage atau bertema tradisional saat ini. Media papan kayu yang mudah didapatkan dan berada di sekitar siswa yaitu telenan. Dengan menggunakan telenan dari kayu sebagai penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran melukis ini, diharapkan siswa lebih berminat untuk melukis dan dapat menambah hasil belajar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana langkah-langkah menerapkan metode eksperimen melukis dengan menggunakan media telenan untuk meningkatkan hasil belajar dan bagaimana hasil belajarsiswa dengan menggunakan metode eksperimen melukis pada media telenan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengumpulkan data yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah langkah-langkah metode eksperimen melukis pada media telenan yaitupertama siswa memutuskan objek yang akan dilukis lalu guru menjelaskan cara memilih posisi telenan apakah siswa menggunakan posisi  secara horizontal atau dengan posisi secara vertical. Sembari terlaksananya tindakan guru mengamati lalu melakukan penilaian proses dan sikap serta melakukan observasi. Ketika tindakan berlangsung siswa mengamplas permukaan telenan agar permukaan telenan halus dan mudah untuk dilukis lalu mulai membuat sketsa. Setelah membuat sketsa, siswa bereksperimen melukis pada media telenan dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah dibawa dari rumah. Setelah selesai siswa melakukan finishing pada gambar dengan cara menyemprotkan spray aerosol clear agar karya lukis tidak rusak dan dilakukan di luar kelas serta hasil belajar siswa dengan menerapkan metode eksperimen melukis pada media telenanmeningkat dari 71,50 menjadi hingga 79,37 setelah diadakannya tindakan. Namun, tindakan pertama belum mencapai standar ketuntasan dengan rata-rata 76,30.Ketuntasan hasil belajar sebelum tindakan hanya berjumlah 12 siswa atau 30%, pada tindakan pertama siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa  atau 65%, sedang pada tindakan kedua siswa yang  tuntas sebanyak 37 siswa  atau   92,50%. Dengan menerapkan metode eksperimen melukis pada media telenan maka hasil belajar siswa dapat meningkat. Kata kunci : Metode Eksperimen, Media Telenan, Hasil Belajar                          
ANALISIS KONSEP DAN BENTUK VISUAL KARYA LUKIS IVAN HARIANTO PADA PAMERAN “ CITY WITHOUT PEOPLE “ TAHUN 2010 HADY, SOFYAN
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah ketertarikan peneliti untuk mendeskripsikan konsep dan bentuk visual yang terdapat pada karya lukis Ivan Harianto di samping sosoknya yang merupakan seorang seniman yang cukup senior dari Surabaya dan sudah banyak dikenal dalam dunia seni rupa di Indonesia. Peneliti tertarik untuk meneliti karya-karya seni Ivan Harianto yang memadukan teknik seni lukis yang berbasis forografi dari unsur konsep dan bentuk sehingga melahirkan sebuah karya yang sarat symbol-simbol globalisasi dan konsumerisme yang sangat sarat di dalamnya sebagaimana yang dapat dilihat pada karya-karyanya yang dipamerkan pada pameran “City Without People” di Galeri Syang Art Space Magelang tahun 2010.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif ,dengan menguraikan dan menggambarkan aspek yang diteliti.Kesimpulan penelitian ini adalah konsep seni lukis yang diusung oleh Ivan Harianto dalam lukisannya di pameran City Without People sebenarnya merupakan konsep yang merefleksikan kota tanpa manusia,sedangkan bentuk lukisannya bersifat realis fotografis, mengikuti makna simbolik dan bersifat realistis dan minimalis yang berarti bahwa lukisan-lukisan Ivan menyerupai bentuk aslinya dan minimalis berarti bahwa tidak banyak perubahan yang dilakukan terhadap obyek lukisan sehingga sebagian besar bentuk dari obyek yang asli masih terlihat dengan jelas. Kata kunci: Konsep dan bentuk visual, Pameran, Ivan Harianto
TOPENG CAPLOKAN KARYA SANGGAR SATRIO TUNGGUL WULUNG DI DESA BANGSAL KECAMATAN PESANTREN  KOTA KEDIRI ALWIA SARI, SINTA
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sanggar Satrio Tunggul Wulung Di Desa Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri berdiri sejak tahun 1992 yang didirikan oleh Bambang Sutrisno. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendiskripsikan 1) latar belakang keberadaan Topeng Caplokan di Desa Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri, 2) proses pembuatan Topeng Caplokan di Sanggar Satrio Tunggul Wulung Di Desa Bangsal Kecamatan Pesantran Kota Kediri, 3) Karakteristik Topeng CaplokanKaryaSanggar Satrio Tunggul Wulung Di Desa Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Yakni dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta menggunakan teknik analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Analisis data pada penelitian ini menghasilkan: 1) latar belakang berdirinya Sanggar Satrio Tunggul Wulung Di Desa Bangsal Kota Kediri adalah untuk  melestarikan kebudayaan jaranan di Kediri, 2) proses pembuatan caplokan memakan waktu satu bulan dengan berbagaitahapan, menyiapkan kayu cangkringan, kayu dipotong sesuai kebutuhan, dibentuk dasar, dibentuk global, pendetailan dengan cara diukir, diamplas, memberi cat dasar berwarna putih untuk menutupi pori-pori kayu mengunakan cat kayu dengan cara dikuas, pewarnaan menggunakan warna-warna primer dan skunder dengan cara dikuas lalu diclear agar mengkilap, pemasangan bagian atas dan bawah  kepala Topeng Caplokan dengan diberi pasak batangan besi, pemasangan sisik, dan yang terakhir pemasangan jamang (mahkota), 3) karakteristik Caplokan karya Bambang memiliki motif patran, ukel-ukel, mengambil motif naga kong dari bali, dan mengambil bentuk mulut dari leak bali dengan warna yang bervariasi serta terdapat lima jenis caplokan yaitu, siung tempel, siung gantung, motif naga, siung celeng, dan kucingan, dari kelima caplokan tersebut yang membedakan adalah ukuran dan panjang siung.   Kata Kunci: Karakteristik visual, topeng caplokan, jaranan
PERANCANGAN DESAIN STIKER MESSENGER APLIKASI LINE BERTEMA “MUSIM DI INDONESIA” ROSYADAH, AISYATUR
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia berbeda pada tiap musim, sesuai cuaca dan keadaan alam yang terjadi saat itu. Ada berbagai macam cara untuk memperkenalkan pada masyarakat luar kegiatan yang sering dilakukan masyarakat Indonesia dalam menghadapi perubahan musim di negaranya, salah satunya melalui aplikasi messenger LINE. Pembuatan stiker pada aplikasi messenger khususnya LINE juga memberikan manfaat dalam sudut pandang ekonomi. Keluaran dari perancangan ini adalah 4 stiker ekspresi dan stiker kegiatan dimusim kemarau serta 4 ekspresi dan kegiatan dimusim hujan. Stiker diunggah ke LINE Store dan sudah dapat diunduh di tautan http://line.me/S/sticker/1422841 dan digunakan dalam obrolan pengguna LINE. Untuk mempromosikan stiker, peneliti juga membuat komik dengan karakter yang dibuat pada platform LINE WEBTOON dengan tautan goo.gl/zFSLsE.   Kata Kunci : LINE, stiker messenger, aplikasi messenger, musim Indonesia
EKSPRESI PENGIDAP DOWN SYNDROME SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN KARYA DRAWING HENDRA P, ARFIAN
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penciptaan karya drawing ini bermula dari keprihatinan penulis terhadap orang-orang yang didiskriminasi masyarakat karena berbeda secara fisik, khususnya pengidap down syndrome karena penulis juga punya keluarga dan tetangga yang mengidap kelainan mental tersebut. Penulis akhirnya memutuskan untuk membuat karya dengan tema kemanusiaan untuk memberikan dukungan kepada orang-orang yang disisihkan dari lingkungan karena fisik terutama para pengidap down syndrome.Proses pengkaryaan berpusat pada tema kemanusiaan yang divisualisasikan melalui karya drawing yang mengeksplorasi ekspresi pengidap downsyndrome. Penulis membuat 4 karya dan  menggunakan media yang berbeda-beda, karya pertama yang berjudul “Bahasa” dan yang kedua berjudul “Happy Concept” menggunakan media kanvas yang dieksekusi dengan teknik linier, karya ketiga yang merupakan karya eksperimental yang berjudul “Ngenger” menggunakan kertas gambar dan dieksekusi dengan teknik campuran,  yaitu linier dan arsir, dan karya keempat yang juga karya eksperimental berjudul “Rooms (13)” menggunakan media kayu dengan eksekusi teknik digital drawing dan monoprint. Kata Kunci : Ekspresi, down syndrome, drawing
MOTIF BATIK DI “BATIK TULIS TENGAH SAWAH” NGADIROJO PACITAN ADIANSAH, RAMADHAN
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 03 (2017): Yudisium III Wisuda 90 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Batik Tulis Tengah Sawah berdiri pada tahun 2002 dan mulai memproses batik sendiri pada tahun 2003. Didirikan oleh Bapak Budi Raharjo, berdasarkan ketertarikan beliau untuk mempelajari dan membuat batik. Batik Tulis Tengah Sawah merupakan home industry batik yang mempelopori penggunaan pewarna alami di daerah Ngadirojo dan beberapa motifnya juga sudah memperoleh HaKI. Rumusan masalah pada penelitian ini  meliputi: (1) Bagaimana konsep motif  di “Batik Tulis Tengah Sawah  Ngadirojo”  Pacitan?; (2) Bagaimana perwujudan motif batik di “Batik Tulis Tengah Sawah  Ngadirojo” Pacitan?; Adapun tujuannya: (1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep motif di “Batik Tulis Tengah Sawah  Ngadirojo” Pacitan; (2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan perwujudan motif  batik di “Batik Tulis Tengah Sawah” Ngadirojo Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan pemilik, dilengkapi dengan studi kepustakaan serta dokumentasi yang diperoleh saat penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid, dilakukan triangulasi data.          Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif Batik Tulis Tengah Sawah pada dasarnya memiliki bentuk motif flora dan fauna serta motif Jawa Timur, diantaranya motif Ayam Bekisar, Bunga Teratai, Sedap Malam, dan Buah Pace sebagai ciri khas motif batik Pacitan. Berdasarkan hasil observasi terhadat 15 motif yang dibuat, motifnya terinspirasi dari flora dan fauna di daerah Ngadirojo, diantaranya Motif Parang Seling Kembang Matahari, Jali Sukati, Godhong Pace Ukel, Mina Tuna Pacitania, Iwak Mambrak-mambrak, Pace Polkadot, Gelombang Cinta, Wijaya Kusuma, Daya Sabagya, Pace Galaran, Peki Gisik Lorok, Pace Tawang Wetan, Hut SMA, Sawung Sedya Mukti, dan Biota Laut. Lingkungan alam sangat mengispirasi dalam pembuatan konsep motif di Batik Tulis Tengah Sawah. Perwujudan motif Batik Tulis Tengah Sawah dibuat sederhana namun ekspresif. Isen-isen yang sering dipakai dalam batik berupa cecek dan ukel sedangkan dalam pewarna alam yang sering digunakan yaitu warna cokelat dari kulit pohon mahoni dan biru dari tarum. Kata Kunci: Batik Tulis Tengah Sawah, Konsep, Perwujudan.

Page 1 of 3 | Total Record : 21